Facebook membujuk publisher untuk menempatkan konten mereka di halaman Facebook melalui ‘tool’ Instant Articles. Target tool penampil berita ini adalah para pengguna smartphone. Facebook mencatat 85% pengguna mereka login melalui perangkat mobile tersebut. Potensi ini dilihat sebagai pasar iklan dan digarap serius. Seperti diketahui, Facebook tidak menghasilkan content sendiri dan mengandalkan metode user generating content untuk menarik pengguna dan menjalin engaging lebih lanjut.
Daya tarik mobile user di era digital ini sudah disadari oleh Google. Hasil penelitian berbagai lembaga yang dikutip Google mengungkapkan berbagai hal kekuatan mobile device tersebut. Materinya disampaikan Google dalam presentasi Mobile Leadership Program. Delapan puluh lima persen pengguna mobile divice mengatakan, bahwa gawai tersebut merupakan bagian sentral kehidupan mereka (SalesForce, The State of Mobile Behavior, 2014). Institusi comScore mengungkapkan waktu online yang dihabiskan naik 100% karena adanya perangkat tablet dan ponsel (comScore, Media Metrix Multi-Platform, 2013). Hasil penelitian lainnya yang yang mendukung kekuatan mobile users menyatakan bahwa 34% mobile user menggunakan mobile device mereka sebagai alat utama untuk mengakses internet (Google, The New Multi-Screen World, 2012). Google mengatakan engaging lebih besar dipegang oleh mobile application, dibandingkan mobile site.
Agar publisher tertarik dengan penawaran Facebook untuk mengalirkan konten ke Instant Articles dibadingkan dengan mobile site mereka sendiri, Facebook menawakan beberapa keuntungan. Berikut ini diantaranya, yaitu akses yang cepat ke artikel sampai 10 kali lipat dibandingkan dengan akses situs mobile publisher; peta interaktif, gambar yang dapat diperbesar, autoplay video dan audio captions dan pemasangan iklan di artikel. Facebook berharap pembaca mendapatkan pengalaman yang lebih baik dan berinteraksi dengan konten publisher. Facebook sigap menyediakan tool statistik untuk urusan ini dengan menggandeng comScore.
Beberapa publisher luar yang sudah bergabung adalah The New York Times, National Geographic, BuzzFeed, NBC, The Atlantic, The Guardian dan BBC News. Bagaimana dengan publisher di Indonesia? Apakah mereka juga akan bergabung menggunakan Facebook Instant Articles? Atau tetap kukuh menggunakan mobile site mereka untuk meraih keuntungan dari kekuatan mobile user di Indonesia? Bagaimana pendapat Anda?
setuju banget sama instant aricles
Jaman sekarang jadi sangat biasa sekali, orang baca berita dari media sosial ya… :))